Testimoni 4


Mr. Loyamandra Amirsyah, Pengusaha Umur 47 tahun, Konsumsi Crypto: Pagi 10 tablet dan Malam 10 tablet Selama 1 bulan (11-Jan-2007 s/d 12-Feb-2007)Glukosa darah : 205 mg/dl setelah konsumsi Crypto 121 mg/dl (Lihat TRUBUS edisi 448 bln. Maret-2007)
Kadar kolesterol dan diabetes yang tinggi mengharuskan saya mengkonsumsi banyak sekali obat-obatan. Saya juga tidak bisa lagi mengkonsumsi seafood yang merupakan makanan kegemaran saya.

Persendian dan tulang terasa begitu ngilu dan nyeri. Saya harus melakukan terapi kop sedikitnya dua hari sekali agar bisa sedikit terbebas dari rasa sakit dan ngilu. Bermacam obat-obatan dan suplemen telah saya coba, namun semuanya tidak memberi hasil yang jelas dan pasti.

Bulan lalu tepatnya tanggal 9 Januari 2007, saya melakukan tes di laboratorium. Hasil yang keluar membuat saya semakin was was terhadap kesehatan saya. Kadar glukosa darah saya 205, Cholesterol 237, LDL Cholesterol 166, dan Trigliserida 145. Tiga hari kemudian, saudara saya kemudian menawarkan agar saya mencoba produk Crypto Force. Minggu pertama pemakaian, saya merasakan nyeri yang luar biasa pada punggung dan lengan. Sakit dan nyeri sekali rasanya walaupun hanya untuk menggerakkan lengan ke belakang sedikit saja. Saya terus rutin mengkonsumsi diiringi dengan pola makan yang sehat dan seimbang. Minggu kedua, saya sudah tidak mengalami keluhan sakit pada punggung dan lengan lagi. Berat badan saya perlahan-lahan ikut susut karena saya hanya mengkonsumsi makanan sehat dan yang dianjurkan saja. Tanggal 12 Februari 2007, tepat satu bulan setelah pemakaian Crypto Force, saya melakukan pemeriksaan lagi.

Hasilnya benar-benar melegakan. Kadar glukosa darah saya turun dari 205 121. Cholesterol yang tadinya 237 menjadi 166 , suatu kadar yang sangat bagus dan sehat. LDL Cholesterol yang sebelumnya melonjak 166 menjadi 100, tingkat yang sangat baik sekali. Dan luar biasanya lagi, Trigliserida yang sangat jarang bisa turun sekarang hanya 84, turun hampir setengah dari pemeriksaan pertama. Total berat badan yang turun adalah 8 kilogram setelah satu bulan konsumsi Crypto Force. Metabolisme saya
meningkat dan saya merasa makin berstamina.

Testimoni 3


Ny. Julyanti Dewi M. (69 thn) Jln. Kutilang – Solo Baru

Sebelum konsumsi Crypto:

Menderita sakit MIGRAN mulai SMA ( 50 thn yang lalu)

Umur 35 thn terkena VERTIGO dan sudah berobat kemana-mana, tapi jauh dari kesembuhan bahkan semangkin parah.

Saya sangat tersiksa dengan muntah2 sewaktu Migran atau Vertigo kambuh.

Pernah jatuh dengan kepala saya terbentur kelantai, membuat kepala sering sakit.

Darah tinggi pernah naik 240 dan membuat RETINA mata saya RUSAK.

Pernah operasi diambil Kerak Keras diameter ½ cm dari Lensa mata, sebelum dioperasi dokter terpaksa memberi saya suntikan INSULIN, karena diabetes saya naik 400.

Setelah konsumsi Crypto:

Sewaktu saya putus asa, teman saya dari Surabaya menyarankan untuk mencoba konsumsi Crypto.

Sekitar 3 bulan saya minum Crypto, ternyata saya merasakan seluruh badan saya semakin tersiksa dan saya ingin berhenti

konsumsi Crypto, untungnya teman saya memberitahukan kalau itu proses DETOX / Penyembuhan dan jangan dihentikan.

bulan ke 4 kemudian saya mulai merasakan manfaatnya, MIGRAN dan VERTIGO saya jarang kambuh bahkan saya hampir tidak pernah muntah sama sekali. Juga badan mulai terasa Segar Sekali.

Diabetes dan darah tinggi juga sudah hampir Normal semua

Testimoni 2

Testimoni 1


Ridwan Suteja
Graha VI Blok X2 Pasangrahan - Jakarta

Minum Crypto Force & Max selama 3 bulan sekarang Gula darah setelah makan 153 Dan lepas dari Insulin

Crypto Sembuhkan Diabetes



CryptoMonadales Menyembuhkan Diabetes
Sinyal bahaya itu disampaikan Departemen Kesehatan Taiwan: 360-ribu penduduk mengidap diabetes mellitus. Dokter Ih-Jen Su PhD, periset National Health Reseacrh Institute, Taiwan,
tergelitik mencari penyembuh sebelum mereka terjangkit kebutaan. Ketika ditawari meneliti cryptomonadales, pria 54 tahun itu langsung menguji coba pada 30 pasien kencing manis. Dosisnya, 30 tablet/hari selama sebulan. Kadar gula darah 27 pasien turun 25%.

Ih-Jen Su alumnus Harvard Medical School, Boston, Amerika Serikat, menemukan senyawa yang berperan dalam penurunan glukosa darah. Senyawa itu bernama PPARs atau Peroxisome Proliferator Activated Receptors. PPARs, kelompok protein reseptor bekerja dalam berbagai metabolisme sel seperti metabolisme karbohidrat, lipida, protein, serta pembelahan sel. Ada tiga jenis PPARs yang bekerja dalam tubuh: alfa, beta, dan gamma.

PPARa yang bekerja pada jantung, otot, usus, ginjal, pankreas, limfa membantu menurunkan kadar gula darah. Komponen troglitazone, pioglitazone, dan rosiglitazone berfungsi sebagai peningkat insulin dalam tubuh. Cara kerjanya: menurunkan hambatan produksi insulin, menghasilkan peningkatan penggunaan glukosa, dan mereduksi pengeluaran glukosa hepar.
Menurunkan Kadar Gula Darah

Sejak Desember 2006, dokter Sri Budiwati mengkonsumsi ekstrak alga cryptomonadales untuk mengatasi alergi. Pada saat sama, ia meresepkan kepada penderita diabetes mellitus.

Dosisnya, 3 kali 15 tablet cryptomonadales per hari. Dua minggu kemudian, kadar gula darah pasien itu turun 150 poin dari sebelumnya 300 mg/dl. Perutnya pun mengecil, bobot tubuh susut 5 kg. Keluhan lelah dan letih tak lagi menghantui hari-harinya. Kesembuhan pasien itu membuat dr Sri mempercayai keampuhan cryptomonadales.

Selain pengidap diabetes, pasien lain seperti pengidap kolesterol, asam urat, dan darah tinggi juga diberi konsumsi ekstrak alga berukuran 7-10 mikrometer. 'Yang paling mengesankan, cryptomonadales efektif untuk pasien saya yang menjalani kemoterapi setelah kanker usus,' kata dokter yang berpraktek di Jemursari, Surabaya, itu.

Ketika datang, pasien telah mengalami pendarahan tinggi. Tanpa pikir panjang alumnus Universitas Airlangga, Surabaya itu meresepkan ekstrak cryptomonadales yang dikonsumsi dalam 3 kali 15 tablet sehari. Dua minggu kemudian saat pasien melakukan kontrol, Sri terkejut pendarahan usus telah terhenti. Dokter yang mendalami herbal sejak 4 tahun silam itu yakin cryptomonadales memiliki nutrisi yang memperkuat lever sehingga hemoglobin tidak mudah turun dan sel darah kuat sehingga pendarahan berhenti.

'Ada berbagai kandungan spesial terdapat di cryptomonadales yang mempercepat penyembuhan kanker,' kata alumnus Magister Marketing Finance Hospital itu. Antara lain DNA dan RNA yang mempercepat proses regenerasi saat luka, Gamma Linoleic Acid atau GLA asam amino yang menjaga dan memperbaiki hati serta membentuk darah, serta PPARs atau Peroxisome Proliferator Activated Receptors, enzim yang mempercepat kinerja organ untuk mencerna makanan yang masuk.

Sang Raja Penyembuh



Tentang Cryptomonadales
Cryptomonadales® adalah ganggang (algae) berbentuk elips yang merupakan produk baru hasil penelitian dan pengembangan dari dua jenis ganggang unggul, yaitu Chlorella dan Spirulina, melalui proses bioteknologi yang canggih. Ini merupakan karya cemerlang dari sekelompok pakar mikrobiologi internasional di bawah pimpinan Prof. Dr. Wang Shun Tee, Direktur Utama Chlorella International. Dan didukung penuh oleh Departemen Kesehatan Taiwan melalui serangkaian penelitian yang diketuai Dr. Ih-Jen Su PhD, alumnus Harvard Medical School, USA, serta Dr. Chun Chian Yu dari Departemen Mikrobiologi dan Imunologi dan Prof. Shi Dan Jan dari Departemen Bioteknologi, Cheng Kung University, Taiwan.
Menurut Prof I Nyoman Kabinawa, Gamma Linoleic Acid atau GLA berfungsi merangsang homon prostaglandin pengontrol berbagai fungsi esensial tubuh.
Prostaglandin PGE-1 terlibat dalam tugas pokok tubuh seperti pengaturan tekanan darah, sintesis kolesterol, inflamasi dan pembelahan sel. Studi klinis oleh Lopez-Romeo dari Medicine Holistica, Spanyol, GLA baik untuk
Yang juga meresepkan alga hijau dan biru cryptomonadales adalah dr Yayan Sri Biyantoro. Dokter kelahiran Makassar itu memberikan cryptomonadales pada penderita kanker stadium III sebagai bagian dari tindakan penyembuhan. 'Yang dilakukan berupa imunoterapik dan nutraseutical yaitu pengobatan dengan peningkatan menanggulangi penyakit jantung, kegemukan, schizoprenia, stres pramentruasi, defisiensi seng, alkoholik, depresi mania, gejala menua, dan radang persendian.

DNA dan RNA dalam cryptomonadales jumlahnya 10.000 mg/100 g dan DNA mencapai 3.000/100 g. Jumlah itu lebih banyak daripada sumber RNA ikan sardin, 0,59%, dan chlorella, 2,95%. 'Kemungkinan besar mekanismenya seperti mengkonsumsi makanan berprotein tinggi. Sel-sel dibangun dan terjaga dari kerusakan,' kata Prof Dr Ali Khomsan, MS, guru besar Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.
imunitas,' kata dokter yang berpraktek di Surabaya, Jawa Timur, itu. Setelah 4 bulan diberi konsumsi cryptomonadales dan PPARs, kanker sirna. Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu, senyawa yang paling berpengaruh adalah pigmen klorofil dan fikosianin. Keduanya antioksidan yang bersifat eksogen membantu menangkap radikal bebas.

Hal itu sejalan dengan penelitian Dr Leenawati Limantara MSc, ahli klorofil dari Universitas Kristen Satya Wacana, Yogyakarta. Klorofil adalah pigmen utama yang terdapat pada tumbuhan, alga, dan bakteri fotosintetik. 'Perannya sebagai antena penangkap cahaya dan pentransfer energi dalam proses fotosintesis,' kata alumnus Kwansei Gakuin University, Kobe, Jepang, itu.

Dalam Brazillian Journal of Medical and Biological Research diungkap metode penanganan kanker paling mutakhir menggunakan tiga faktor yaitu photosensitizer, cahaya tampak, dan oksigen. Senyawa kimia photosensitizer membunuh sel-sel kanker ketika disinari dengan cahaya tampak pada panjang gelombang tertentu. Klorofil mampu menyerap maksimal pada panjang gelombang maksimum hingga 770 nm. Itu sebabnya pengobatan modern telah mempercayai klorofil sebagai penyembuh kanker mujarab yang aman dibandingkan obat kimia.
Pigmen lainnya, fikosianin. 'Pigmen hijau kebiruan atau fikosianin memberi efek peningkat sistem kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan aktivitas limfosit,' kata Ir Nining Betawati MSc, periset alga di Departemen Biologi, Universitas Indonesia. Selain itu, fikosianin meningkatkan fungsi sistem limpa menjaga kekebalan tubuh dari penyakit degeneratif seperti serangan kanker, borok, pendarahan dan penyakit lainnya. Menurut FDA (Food and Drug Administration), dosis fikosianin yang dianjurkan berkisar 0,25-2,5 g/hari.
Kaya mineral

Yang tak kalah penting, cryptomonadales mengandung betakaroten. Senyawa aktif yang sohor sebagai antikanker itu jumlahnya 600-800 mg/100 g cryptomonadales. 'Antioksidan dalam betakaroten melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan tubuh saat metabolisme. Atau karena pengaruh lain, seperti asap rokok, cahaya matahari, dan radiasi,' kata Dr Ahkam Subroto MSc. Meningkatnya kekebalan, berarti menangkal serangan ringan maupun berat seperti kanker atau tumor.

Selain pigmen alami, cryptomonadales juga mengandung mineral biotin, niasin, inositol, karnitin, dan kolin. 'Mineral-mineral itu sangat jarang ditemukan pada berbagai bahan makanan, tetapi memiliki fungsi esensial bagi tubuh,' kata Prof Ali Khomsan. Niasin misalnya, berfungsi menghadang kolesterol akibat asupan lemak berlebih, kolin berguna meningkatkan kecerdasan dan karnitin untuk pembentukan badan lebih sempurna.

Cryptomonadales adalah spesies dengan mutu terbaik dari jenis Chlorella Sorokiniana. Cryptomonadales ditemukan dan dikembangkan oleh Prof Wang Shun Te, CEO dari International Chlorella Company, dan Dr Tang Shi Huang dari Institute of Botany Academia, Sinica.
Cryptomonadales dikembangbiakkan sendiri oleh Prof Wang dengan prosedur, perawatan, dan seleksi yang sangat ketat.

Cryptomonadales tumbuh sangat cepat, bibit yang stabil, dengan membran sel yang tipis, dan mengandung Cryptomonadales Growth Factor (CGF) yang tinggi, vitamin, dan elemen-elemen langka lainnya. Dengan proses yang khusus dan lain dari pada yang lain, International Chlorella memproduksi tablet, bubuk, dan ekstrak cairan Cryptomonadales yang sangat cepat diserap tubuh.
Riset medis telah membuktikan bahwa Cryptomonadales mengandung konsentrasi yang tinggi dari asam lemak tak jenuh berkualitas tinggi dan aktivator PPAR (Peroxisome Proliferator Activated Receptors, Micro Lipid Activating Receptor, atau Chlorella Lipid Substance). Cryptomonadales merupakan jenis produk alga pertama yang diakui oleh Menteri Kesehatan sebagai ‘Makanan Kesehatan” (Sertifikat No. A 00066).

Cryptomonadales mengandung konsentrasi protein, karbohidrat, dan asam lemak tak jenuh yang tinggi. Chlorella Lipis Substance merupakan suplemen makanan kesehatan yang paling lengkap dan sempurna di abad ke 21 selain itu merupakan raja dari segala jenis Chlorella.

Penyembuh Sejati


Cryptomonadales adalah tumbuhan alami yang merupakan penyembuh sejati terutama untuk penderita diabetes, karena mampu memperbaiki metabolisme dan kinerja organ tubuh dengan konsep meregenerasi sel-sel yang ada pada tiap organ dan telah mengalami kerusakan. Apakah Itu Cryptomonadales ?

Tentang Cryptomonadales
Cryptomonadales® adalah ganggang (algae) berbentuk elips yang merupakan produk baru hasil penelitian dan pengembangan dari dua jenis ganggang unggul, yaitu Chlorella dan Spirulina, melalui proses bioteknologi yang canggih. Ini merupakan karya cemerlang dari sekelompok pakar mikrobiologi internasional di bawah pimpinan Prof. Dr. Wang Shun Tee, Direktur Utama Chlorella International. Dan didukung penuh oleh Departemen Kesehatan Taiwan melalui serangkaian penelitian yang diketuai Dr. Ih-Jen Su PhD, alumnus Harvard Medical School, USA, serta Dr. Chun Chian Yu dari Departemen Mikrobiologi dan Imunologi dan Prof. Shi Dan Jan dari Departemen Bioteknologi, Cheng Kung University, Taiwan.
Menurut Prof I Nyoman Kabinawa, Gamma Linoleic Acid atau GLA berfungsi merangsang homon prostaglandin pengontrol berbagai fungsi esensial tubuh.

Prostaglandin PGE-1 terlibat dalam tugas pokok tubuh seperti pengaturan tekanan darah, sintesis kolesterol, inflamasi dan pembelahan sel. Studi klinis oleh Lopez-Romeo dari Medicine Holistica, Spanyol, GLA baik untuk
Yang juga meresepkan alga hijau dan biru cryptomonadales adalah dr Yayan Sri Biyantoro. Dokter kelahiran Makassar itu memberikan cryptomonadales pada penderita kanker stadium III sebagai bagian dari tindakan penyembuhan. 'Yang dilakukan berupa imunoterapik dan nutraseutical yaitu pengobatan dengan peningkatan menanggulangi penyakit jantung, kegemukan, schizoprenia, stres pramentruasi, defisiensi seng, alkoholik, depresi mania, gejala menua, dan radang persendian.

DNA dan RNA dalam cryptomonadales jumlahnya 10.000 mg/100 g dan DNA mencapai 3.000/100 g. Jumlah itu lebih banyak daripada sumber RNA ikan sardin, 0,59%, dan chlorella, 2,95%. 'Kemungkinan besar mekanismenya seperti mengkonsumsi makanan berprotein tinggi. Sel-sel dibangun dan terjaga dari kerusakan,' kata Prof Dr Ali Khomsan, MS, guru besar Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Masyarakat, Institut Pertanian Bogor.
imunitas,' kata dokter yang berpraktek di Surabaya, Jawa Timur, itu. Setelah 4 bulan diberi konsumsi cryptomonadales dan PPARs, kanker sirna. Menurut alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu, senyawa yang paling berpengaruh adalah pigmen klorofil dan fikosianin. Keduanya antioksidan yang bersifat eksogen membantu menangkap radikal bebas.

Hal itu sejalan dengan penelitian Dr Leenawati Limantara MSc, ahli klorofil dari Universitas Kristen Satya Wacana, Yogyakarta. Klorofil adalah pigmen utama yang terdapat pada tumbuhan, alga, dan bakteri fotosintetik. 'Perannya sebagai antena penangkap cahaya dan pentransfer energi dalam proses fotosintesis,' kata alumnus Kwansei Gakuin University, Kobe, Jepang, itu.

Dalam Brazillian Journal of Medical and Biological Research diungkap metode penanganan kanker paling mutakhir menggunakan tiga faktor yaitu photosensitizer, cahaya tampak, dan oksigen. Senyawa kimia photosensitizer membunuh sel-sel kanker ketika disinari dengan cahaya tampak pada panjang gelombang tertentu. Klorofil mampu menyerap maksimal pada panjang gelombang maksimum hingga 770 nm. Itu sebabnya pengobatan modern telah mempercayai klorofil sebagai penyembuh kanker mujarab yang aman dibandingkan obat kimia.

Pigmen lainnya, fikosianin. 'Pigmen hijau kebiruan atau fikosianin memberi efek peningkat sistem kekebalan tubuh dengan cara meningkatkan aktivitas limfosit,' kata Ir Nining Betawati MSc, periset alga di Departemen Biologi, Universitas Indonesia. Selain itu, fikosianin meningkatkan fungsi sistem limpa menjaga kekebalan tubuh dari penyakit degeneratif seperti serangan kanker, borok, pendarahan dan penyakit lainnya. Menurut FDA (Food and Drug Administration), dosis fikosianin yang dianjurkan berkisar 0,25-2,5 g/hari.
Kaya mineral

Yang tak kalah penting, cryptomonadales mengandung betakaroten. Senyawa aktif yang sohor sebagai antikanker itu jumlahnya 600-800 mg/100 g cryptomonadales. 'Antioksidan dalam betakaroten melindungi sel dari kerusakan akibat radikal bebas yang dihasilkan tubuh saat metabolisme. Atau karena pengaruh lain, seperti asap rokok, cahaya matahari, dan radiasi,' kata Dr Ahkam Subroto MSc. Meningkatnya kekebalan, berarti menangkal serangan ringan maupun berat seperti kanker atau tumor.

Selain pigmen alami, cryptomonadales juga mengandung mineral biotin, niasin, inositol, karnitin, dan kolin. 'Mineral-mineral itu sangat jarang ditemukan pada berbagai bahan makanan, tetapi memiliki fungsi esensial bagi tubuh,' kata Prof Ali Khomsan. Niasin misalnya, berfungsi menghadang kolesterol akibat asupan lemak berlebih, kolin berguna meningkatkan kecerdasan dan karnitin untuk pembentukan badan lebih sempurna.

Cryptomonadales adalah spesies dengan mutu terbaik dari jenis Chlorella Sorokiniana. Cryptomonadales ditemukan dan dikembangkan oleh Prof Wang Shun Te, CEO dari International Chlorella Company, dan Dr Tang Shi Huang dari Institute of Botany Academia, Sinica.

Cryptomonadales dikembangbiakkan sendiri oleh Prof Wang dengan prosedur, perawatan, dan seleksi yang sangat ketat.

Cryptomonadales tumbuh sangat cepat, bibit yang stabil, dengan membran sel yang tipis, dan mengandung Cryptomonadales Growth Factor (CGF) yang tinggi, vitamin, dan elemen-elemen langka lainnya. Dengan proses yang khusus dan lain dari pada yang lain, International Chlorella memproduksi tablet, bubuk, dan ekstrak cairan Cryptomonadales yang sangat cepat diserap tubuh.
Riset medis telah membuktikan bahwa Cryptomonadales mengandung konsentrasi yang tinggi dari asam lemak tak jenuh berkualitas tinggi dan aktivator PPAR (Peroxisome Proliferator Activated Receptors, Micro Lipid Activating Receptor, atau Chlorella Lipid Substance). Cryptomonadales merupakan jenis produk alga pertama yang diakui oleh Menteri Kesehatan sebagai ‘Makanan Kesehatan” (Sertifikat No. A 00066).

Cryptomonadales mengandung konsentrasi protein, karbohidrat, dan asam lemak tak jenuh yang tinggi. Chlorella Lipis Substance merupakan suplemen makanan kesehatan yang paling lengkap dan sempurna di abad ke 21 selain itu merupakan raja dari segala jenis Chlorella.

Bahaya Komplikasi





Mencegah Bahaya Komplikasi
Pemantauan kadar gula darah merupakan bagian yang penting dari pengobatan diabetes. Adanya glukosa bisa diketahui dari air kemih; tetap pemeriksaan air kemih bukan merupakan cara yang baik untuk memantau pengobatan atau menyesuaikan dosis pengobatan.
Saat ini kadar gula darah dapat diukur sendiri dengan mudah oleh penderita di rumah menggunakan alat pengukur glukosa darah. Penderita diabetes harus mencatat kadar gula darah mereka dan melaporkannya kepada dokter agar dosis insulin atau obat hipoglikemiknya dapat disesuaikan.
Insulin maupun obat hipoglikemik per-oral bisa terlalu banyak menurunkan kadar gula darah sehingga terjadi hipoglikemia. Hipoglikemia (rendahnya kadar gula dalam darah) juga bisa terjadi jika penderita kurang makan atau tidak makan pada waktunya atau melakukan olah raga yang terlalu berat tanpa makan.
Jika kadar gula darah terlalu rendah, organ pertama yang terkena pengaruhnya adalah otak. Untuk melindungi otak, tubuh segera mulai membuat glukosa dari glikogen yang tersimpan di hati.
Proses ini melibatkan pelepasan epinefrin (adrenalin), yang cenderung menyebabkan rasa lapar, kecemasan, meningkatnya kesiagaan dan gemetaran. Berkurangnya kadar glukosa darah ke otak bisa menyebabkan sakit kepala.
Hipoglikemia harus segera diatasi karena dalam beberapa menit bisa menjadi berat, menyebabkan koma dan kadang cedera otak menetap. Jika terdapat tanda hipoglikemia, penderita harus segera makan gula.
Oleh sebab itu, penderita diabetes harus selalu membawa permen, gula atau tablet glukosa untuk menghadapi serangan hipoglikemia. Atau penderita segera minum segelas susu, air gula atau jus buah, sepotong kue, buah-buahan atau makanan manis lainnya.
Penderita diabetes tipe I harus selalu membawa glukagon, yang bisa disuntikkan jika mereka tidak dapat memakan makanan yang mengandung gula.
Gejala-gejala dari kadar gula darah rendah:
* Rasa lapar yang timbul secara tiba-tiba
* Sakit kepala
* Kecemasan yang timbul secara tiba-tiba
* Badan gemetaran
* Berkeringat
* Bingung
* Penurunan kesadaran, koma.
Ketoasidosis diabetikum merupakan suatu keadaan darurat. Tanpa pengobatan yang tepat dan cepat, bisa terjadi koma bahkan kematian. Penderita harus dirawat di unit perawatan intensif. Diberikan sejumlah besar cairan intravena dan elektrolit (natrium, kalium, klorida, fosfat) untuk menggantikan yang hilang melalui air kemih yang berlebihan.
Insulin diberikan melalui intravena sehingga bisa bekerja dengan segera dan dosisnya disesuaikan. Kadar glukosa, keton dan elektrolit darah diukur setiap beberapa jam, sehingga pengobatan yang diberikan bisa disesuaikan.
Contoh darah arteri diambil untuk mengetahui keasamannya. Pengendalian kadar gula darah dan penggantian elektrolit biasanya bisa mengembalikan keseimbangan asam basa, tetapi kadang perlu diberikan pengobatan tambahan untuk mengoreksi keasaman darah.
Pengobatan untuk koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik sama dengan pengobatan untuk ketoasidosis diabetikum yaitu diberikan cairan dan elektrolit pengganti. Kadar gula darah harus dikembalikan secara bertahap untuk mencegah perpindahan cairan ke dalam otak. Kadar gula darah cenderung lebih mudah dikontrol dan keasaman darahnya tidak terlalu berat.
Jika kadar gula darah tidak terkontrol, sebagian besar komplikasi jangka panjang berkembang secara progresif. Retinopati diabetik dapat diobati secara langsung dengan pembedahan laser untuk menyumbat kebocoran pembuluh darah mata sehingga bisa mencegah kerusakan retina yang menetap. Terapi laser dini bisa membantu mencegah atau memperlambat hilangnya penglihatan.
Penelitian terakhir menunjukkan bahwa komplikasi diabetes dapat dicegah, ditunda atau diperlambat dengan mengontrol kadar gula darah. Mengontrol kadar gula darah dapat dilakukan dengan terapi misalnya patuh meminum obat.
Hindari Diabetes dengan Ubah Gaya Hidup
Faktor keturunan memiliki pengaruh apakah seseorang dapat terkena diabetes atau tidak. Selain keturunan, gaya hidup juga berperan besar. Diabetes tipe 2 sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas. Obesitas atau kegemukan merupakan pemicu terpenting penyebab diabetes.
Obesitas artinya berat badan berlebih minimal sebanyak 20% dari berat badan idaman. Juga berarti indeks masa tubuh lebih dari 25 kg/m2. Lemak yang berlebih akan menyebabkan resistensi terhadap insulin. Ini menjelaskan mengapa diet dan olahraga merupakan metode penatalaksanaan untuk diabetes tipe 2.
Dengan menurunkan berat badan dan meningkatkan massa otot, akan mengurangi jumlah lemak sehingga membantu tubuh memanfaatkan insulin dengan lebih baik. Ternyata ada hubungan antara diabetes tipe 2 dengan letak tumpukan lemak terbanyak. Bila timbunan lemak terbanyak terdapat di perut maka risiko terkena diabetes lebih tinggi.
Para peneliti juga percaya bahwa gen yang membawa sifat obesitas ikut berperan dalam menyebabkan diabetes. Gen yang bernama gen obes ini mengatur berat badan melalui protein pemberi kabar apakah kita lapar atau tidak. Pada percobaan dengan tikus, bila gen ini bermutasi maka tikus akan menjadi obes dan mengalami diabetes tipe 2.
Penelitian menunjukkan bahwa kegemukan berhubungan dengan waktu yang dihabiskan di depan TV dan komputer. Menonton TV akan menyebabkan tidak bergerak juga berpengaruh terhadap pola makan mengemil.
Bagaimana cara mengatasi kegemukan untuk menghindari diabetes?
Caranya mudah, murah dan efektif, antara lain:
1. Membiasakan diri untuk hidup sehat
2. Biasakan diri berolahraga secara teratur
3. Hindari menonton TV atau main komputer terlalu lama
4. Jangan mengkonsumsi permen, coklat, atau snack dengan kandungan garam yang tinggi.
5. Hindari makanan siap saji dengan kandungan kadar karbohidrat dan lemak tinggi.
6. Konsumsi sayuran dan buah-buahan.

Terapi Diabetes


Terapi Untuk Diabetes Mellitus
Tujuan utama dari pengobatan diabetes adalah untuk mempertahankan kadar gula darah dalam kisaran yang normal. Namun, kadar gula darah yang benar-benar normal sulit untuk dipertahankan.
Meskipun demikian, semakin mendekati kisaran yang normal, maka kemungkinan terjadinya komplikasi sementara maupun jangka panjang menjadi semakin berkurang. Untuk itu diperlukan pemantauan kadar gula darah secara teratur baik dilakukan secara mandiri dengan alat tes kadar gula darah sendiri di rumah atau dilakukan di laboratorium terdekat.
Pengobatan diabetes meliputi pengendalian berat badan, olah raga dan diet. Seseorang yang obesitas dan menderita diabetes tipe 2 tidak akan memerlukan pengobatan jika mereka menurunkan berat badannya dan berolah raga secara teratur.
Namun, sebagian besar penderita merasa kesulitan menurunkan berat badan dan melakukan olah raga yang teratur. Karena itu biasanya diberikan terapi sulih insulin atau obat hipoglikemik (penurun kadar gula darah) per-oral.
Diabetes tipe 1 hanya bisa diobati dengan insulin tetapi tipe 2 dapat diobati dengan obat oral. Jika pengendalian berat badan dan berolahraga tidak berhasil maka dokter kemudian memberikan obat yang dapat diminum (oral = mulut) atau menggunakan insulin.
Berikut ini pembagian terapi farmakologi untuk diabetes, yaitu:

1. Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
2. Terapi Sulih Insulin
1. Obat hipoglikemik oral

Golongan sulfonilurea seringkali dapat menurunkan kadar gula darah secara adekuat pada penderita diabetes tipe II, tetapi tidak efektif pada diabetes tipe I. Contohnya adalah glipizid, gliburid, tolbutamid dan klorpropamid. Obat ini menurunkan kadar gula darah dengan cara merangsang pelepasan insulin oleh pankreas dan meningkatkan efektivitasnya.
Obat lainnya, yaitu metformin, tidak mempengaruhi pelepasan insulin tetapi meningkatkan respon tubuh terhadap insulinnya sendiri. Akarbos bekerja dengan cara menunda penyerapan glukosa di dalam usus.
Obat hipoglikemik per-oral biasanya diberikan pada penderita diabetes tipe II jika diet dan oleh raga gagal menurunkan kadar gula darah dengan cukup.
Obat ini kadang bisa diberikan hanya satu kali (pagi hari), meskipun beberapa penderita memerlukan 2-3 kali pemberian.
Jika obat hipoglikemik per-oral tidak dapat mengontrol kadar gula darah dengan baik, mungkin perlu diberikan suntikan insulin.

2. Terapi Sulih Insulin
Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat menghasilkan insulin sehingga harus diberikan insulin pengganti. Pemberian insulin hanya dapat dilakukan melalui suntikan, insulin dihancurkan di dalam lambung sehingga tidak dapat diberikan per-oral (ditelan).
Bentuk insulin yang baru (semprot hidung) sedang dalam penelitian. Pada saat ini, bentuk insulin yang baru ini belum dapat bekerja dengan baik karena laju penyerapannya yang berbeda menimbulkan masalah dalam penentuan dosisnya.
Insulin disuntikkan dibawah kulit ke dalam lapisan lemak, biasanya di lengan, paha atau dinding perut. Digunakan jarum yang sangat kecil agar tidak terasa terlalu nyeri.
Insulin terdapat dalam 3 bentuk dasar, masing-masing memiliki kecepatan dan lama kerja yang berbeda:

1. Insulin kerja cepat.Contohnya adalah insulin reguler, yang bekerja paling cepat dan paling sebentar.Insulin ini seringkali mulai menurunkan kadar gula dalam waktu 20 menit, mencapai puncaknya dalam waktu 2-4 jam dan bekerja selama 6-8 jam.
Insulin kerja cepat seringkali digunakan oleh penderita yang menjalani beberapa kali suntikan setiap harinya dan disutikkan 15-20 menit sebelum makan.

2. Insulin kerja sedang.Contohnya adalah insulin suspensi seng atau suspensi insulin isofan.
Mulai bekerja dalam waktu 1-3 jam, mencapai puncak maksimun dalam waktu 6-10 jam dan bekerja selama 18-26 jam.Insulin ini bisa disuntikkan pada pagi hari untuk memenuhi kebutuhan selama sehari dan dapat disuntikkan pada malam hari untuk memenuhi kebutuhan sepanjang malam

3. Insulin kerja lambat.
Contohnya adalah insulin suspensi seng yang telah dikembangkan.
Efeknya baru timbul setelah 6 jam dan bekerja selama 28-36 jam.
Sediaan insulin stabil dalam suhu ruangan selama berbulan-bulan sehingga bisa dibawa kemana-mana.

Pemilihan insulin yang akan digunakan tergantung kepada:
* Keinginan penderita untuk mengontrol diabetesnya
* Keinginan penderita untuk memantau kadar gula darah dan menyesuaikan dosisnya
* Aktivitas harian penderita
* Kecekatan penderita dalam mempelajari dan memahami penyakitnya
* Kestabilan kadar gula darah sepanjang hari dan dari hari ke hari.

Sediaan yang paling mudah digunakan adalah suntikan sehari sekali dari insulin kerja sedang. Tetapi sediaan ini memberikan kontrol gula darah yang paling minimal.
Kontrol yang lebih ketat bisa diperoleh dengan menggabungkan 2 jenis insulin, yaitu insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang. Suntikan kedua diberikan pada saat makan malam atau ketika hendak tidur malam.
Kontrol yang paling ketat diperoleh dengan menyuntikkan insulin kerja cepat dan insulin kerja sedang pada pagi dan malam hari disertai suntikan insulin kerja cepat tambahan pada siang hari.
Beberapa penderita usia lanjut memerlukan sejumlah insulin yang sama setiap harinya; penderita lainnya perlu menyesuaikan dosis insulinnya tergantung kepada makanan, olah raga dan pola kadar gula darahnya. Kebutuhan akan insulin bervariasi sesuai dengan perubahan dalam makanan dan olah raga.
Beberapa penderita mengalami resistensi terhadap insulin. Insulin tidak sepenuhnya sama dengan insulin yang dihasilkan oleh tubuh, karena itu tubuh bisa membentuk antibodi terhadap insulin pengganti. Antibodi ini mempengaruhi aktivitas insulin sehingga penderita dengan resistansi terhadap insulin harus meningkatkan dosisnya.
Penyuntikan insulin dapat mempengaruhi kulit dan jaringan dibawahnya pada tempat suntikan. Kadang terjadi reaksi alergi yang menyebabkan nyeri dan rasa terbakar, diikuti kemerahan, gatal dan pembengkakan di sekitar tempat penyuntikan selama beberapa jam.
Suntikan sering menyebabkan terbentuknya endapan lemak (sehingga kulit tampak berbenjol-benjol) atau merusak lemak (sehingga kulit berlekuk-lekuk). Komplikasi tersebut bisa dicegah dengan cara mengganti tempat penyuntikan dan mengganti jenis insulin. Pada pemakaian insulin manusia sintetis jarang terjadi resistensi dan alergi.
Pengaturan diet sangat penting. Biasanya penderita tidak boleh terlalu banyak makan makanan manis dan harus makan dalam jadwal yang teratur. Penderita diabetes cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi, karena itu dianjurkan untuk membatasi jumlah lemak jenuh dalam makanannya. Tetapi cara terbaik untuk menurunkan kadar kolesterol adalah mengontrol kadar gula darah dan berat badan.
Semua penderita hendaknya memahami bagaimana menjalani diet dan olah raga untuk mengontrol penyakitnya. Mereka harus memahami bagaimana cara menghindari terjadinya komplikasi.
Penderita juga harus memberikan perhatian khusus terhadap infeksi kaki sehingga kukunya harus dipotong secara teratur. Penting untuk memeriksakan matanya supaya bisa diketahui perubahan yang terjadi pada pembuluh darah di mata.

Diagnosa Diabetes


Mendiagnosis Diabetes Mellitus
Diagnosis diabetes ditegakkan berdasarkan gejalanya yaitu 3P (polidipsi, polifagi, poliuri) dan hasil pemeriksaan darah yang menunjukkan kadar gula darah yang tinggi (tidak normal). Untuk mengukur kadar gula darah, contoh darah biasanya diambil setelah penderita berpuasa selama 8 jam atau bisa juga diambil setelah makan.
Perlu perhatian khusus bagi penderita yang berusia di atas 65 tahun. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan setelah berpuasa dan jangan setelah makan karena usia lanjut memiliki peningkatan gula darah yang lebih tinggi.

Pemeriksaan darah lainnya yang bisa dilakukan adalah tes toleransi glukosa. Tes ini dilakukan pada keadaan tertentu, misalnya pada wanita hamil. Hal ini untuk mendeteksi diabetes yang sering terjadi pada wanita hamil.
Penderita berpuasa dan contoh darahnya diambil untuk mengukur kadar gula darah puasa. Lalu penderita diminta meminum larutan khusus yang mengandung sejumlah glukosa dan 2-3 jam kemudian contoh darah diambil lagi untuk diperiksa.
Hasil glukosa contoh darah dibandingkan dengan kriteria diagnostik gula darah terbaru yang dikeluarkan oleh PERKENI tahun 2006.
Sebelum berkembang menjadi diabetes tipe 2, biasanya selalu menderita pra-diabetes, yang memiliki gejala tingkat gula darah lebih tinggi dari normal tetapi tidak cukup tinggi untuk didiagnosa diabetes. Setidaknya 20% dari populasi usia 40 hingga 74 tahun menderita pra-diabetes.
Penelitian menunjukkan beberapa kerusakan dalam jangka panjang, terutama pada jantung dan sistem peredaran darah selama pra-diabetes ini. Dengan pre-diabetes, anda akan memiliki resiko satu setengah kali lebih besar terkena penyakit jantung. Saat Anda menderita diabetes, maka risiko naik menjadi 2 hingga 4 kali.
Akan tetapi, pada beberapa orang yang memiliki pra-diabetes, kemungkinan untuk menjadi diabetes dapat ditunda atau dicegah dengan perubahan gaya hidup. Diabetes dan pra-diabetes dapat muncul pada orang-orang dengan umur dan ras yang beragam, tetapi ada kelompok tertentu yang memiliki resiko lebih tinggi.

Komplikasi Diabetes Bisa Mematikan

Diabetes merupakan penyakit yang memiliki komplikasi (menyebabkan terjadinya penyakit lain) yang paling banyak. Hal ini berkaitan dengan kadar gula darah yang tinggi terus menerus, sehingga berakibat rusaknya pembuluh darah, saraf dan struktur internal lainnya.
Zat kompleks yang terdiri dari gula di dalam dinding pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah menebal dan mengalami kebocoran. Akibat penebalan ini maka aliran darah akan berkurang, terutama yang menuju ke kulit dan saraf.
Kadar gula darah yang tidak terkontrol juga cenderung menyebabkan kadar zat berlemak dalam darah meningkat, sehingga mempercepat terjadinya aterosklerosis (penimbunan plak lemak di dalam pembuluh darah). Aterosklerosis ini 2-6 kali lebih sering terjadi pada penderita diabetes.
Sirkulasi darah yang buruk ini melalui pembuluh darah besar (makro) bisa melukai otak, jantung, dan pembuluh darah kaki (makroangiopati), sedangkan pembuluh darah kecil (mikro) bisa melukai mata, ginjal, saraf dan kulit serta memperlambat penyembuhan luka.
Penderita diabetes bisa mengalami berbagai komplikasi jangka panjang jika diabetesnya tidak dikelola dengan baik. Komplikasi yang lebih sering terjadi dan mematikan adalah serangan jantung dan stroke.
Kerusakan pada pembuluh darah mata bisa menyebabkan gangguan penglihatan akibat kerusakan pada retina mata (retinopati diabetikum). Kelainan fungsi ginjal bisa menyebabkan gagal ginjal sehingga penderita harus menjalani cuci darah (dialisa).
Gangguan pada saraf dapat bermanifestasi dalam beberapa bentuk. Jika satu saraf mengalami kelainan fungsi (mononeuropati), maka sebuah lengan atau tungkai biasa secara tiba-tiba menjadi lemah.
Jika saraf yang menuju ke tangan, tungkai dan kaki mengalami kerusakan (polineuropati diabetikum), maka pada lengan dan tungkai bisa dirasakan kesemutan atau nyeri seperti terbakar dan kelemahan.
Kerusakan pada saraf menyebabkan kulit lebih sering mengalami cedera karena penderita tidak dapat meradakan perubahan tekanan maupun suhu. Berkurangnya aliran darah ke kulit juga bisa menyebabkan ulkus (borok) dan semua penyembuhan luka berjalan lambat. Ulkus di kaki bisa sangat dalam dan mengalami infeksi serta masa penyembuhannya lama sehingga sebagian tungkai harus diamputasi.

Tipe-Tipe Diabetes


Apa sih Diabetes Mellitus?
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Nah, berapa kadar gula darah yang disebut tinggi? Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL.
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam.
Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak.
Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Nah, berapa kadar gula darah yang disebut tinggi? Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL.
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jamkenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.
Ada cara lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energi.
Ketahui Penyebab & Tipe Diabetes Mellitus
Diabetes terjadi jika tubuh tidak menghasilkan insulin yang cukup untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal atau jika sel tidak memberikan respon yang tepat terhadap insulin.

Ada 2 tipe Diabetes Mellitus, yaitu:

1. Diabetes Mellitus tipe 1 (diabetes yang tergantung kepada insulin)
2. Diabettes Mellitus tipe 2 (diabetes yang tidak tergantung kepada insulin, NIDDM)

Diabetes Tipe 1 : Penderita menghasilkan sedikit insulin atau sama sekali tidak menghasilkan insulin, Umumnya terjadi sebelum usia 30 tahun, yaitu anak-anak dan remaja. Para ilmuwan percaya bahwa faktor lingkungan (berupa infeksi virus atau faktor gizi pada masa kanak-kanak atau dewasa awal) menyebabkan sistem kekebalan menghancurkan sel penghasil insulin di pankreas. Untuk terjadinya hal ini diperlukan kecenderungan genetik. 90% sel penghasil insulin (sel beta) mengalami kerusakan permanen. Terjadi kekurangan insulin yang berat dan penderita harus mendapatkan suntikan insulin secara teratur.
Timbul tiba-tiba. Berkembang dengan cepat ke dalam suatu keadaan yang disebut dengan ketoasidosis diabetikum

Diabetes Tipe 2 : Pankreas tetap menghasilkan insulin, kadang kadarnya lebih tinggi dari normal. Tetapi tubuh membentuk kekebalan terhadap efeknya, sehingga terjadi kekurangan insulin relative. Bisa terjadi pada anak-anak dan dewasa, tetapi biasanya terjadi setelah usia 30 tahun. Faktor resiko untuk diabetes tipe 2 adalah obesitas dimana sekitar 80-90% penderita mengalami obesitas. Diabetes Mellitus tipe 2 juga cenderung diturunkan secara genetik dalam keluarga.

Tidak ada gejala selama beberapa tahun. Jika insulin berkurang semakin parah maka sering berkemih dan sering merasa haus. Jarang terjadi ketoasidosis
Penyebab diabetes lainnya adalah:

Kadar kortikosteroid yang tinggi, Kehamilan diabetes (gestasional), akan hilang setelah melahirkan. Obat-obatan yang dapat merusak pankreas. Racun yang mempengaruhi pembentukan atau efek dari insulin.

Tentang Diabetes


Banyak orang yang masih mengganggap penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda. Namun, yang perlu anda pahami adalah anda tidak sendiri.
Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 2000 yang lalu saja, terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang mengidap diabetes.
Namun, pada tahun 2006 diperkirakan jumlah penderita diabetes di Indonesia meningkat tajam menjadi 14 juta orang, dimana baru 50 persen yang sadar mengidapnya dan di antara mereka baru sekitar 30 persen yang datang berobat teratur.
Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes terutama gejala-gejalanya.
Sebagian besar kasus diabetes adalah diabetes tipe 2 yang disebabkan faktor keturunan. Tetapi faktor keturunan saja tidak cukup untuk menyebabkan seseorang terkena diabetes karena risikonya hanya sebesar 5%. Ternyata diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas alias kegemukan akibat gaya hidup yang dijalaninya.
Berikut ini hal-hal yang perlu Anda ketahui tentang diabetes untuk meningkatkan kesadaran akan diabetes :

1. Apa sih Diabetes Mellitus?
2. Ketahui Penyebab & Tipe Diabetes Mellitus
3. Sulitnya Membaca Gejala Diabetes
4. Mendiagnosis Diabetes Mellitus
5. Komplikasi Diabetes Bisa Mematikan
6. Terapi Untuk Diabetes Mellitus
7. Mencegah Bahaya Komplikasi
8. Hindari Diabetes dengan Ubah Gaya Hidup

Apa sih Diabetes Mellitus?
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Nah, berapa kadar gula darah yang disebut tinggi? Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL.
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jam.
Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya kurang dari 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.
Kadar gula darah yang normal cenderung meningkat secara ringan tetapi progresif (bertahap) setelah usia 50 tahun, terutama pada orang-orang yang tidak aktif bergerak.
Peningkatan kadar gula darah setelah makan atau minum merangsang pankreas untuk menghasilkan insulin sehingga mencegah Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.
Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin memasukkan gula ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi atau disimpan sebagai cadangan energi.
Nah, berapa kadar gula darah yang disebut tinggi? Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL.
Kadar gula darah sepanjang hari bervariasi dimana akan meningkat setelah makan dan kembali normal dalam waktu 2 jamkenaikan kadar gula darah yang lebih lanjut dan menyebabkan kadar gula darah menurun secara perlahan.
Ada cara lain untuk menurunkan kadar gula darah yaitu dengan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga karena otot menggunakan glukosa dalam darah untuk dijadikan energi.